Petugas Sanitasi Lingkungan Melakukan Pengantaran Sampel Limbah Cair ke UPTD Laboratorium Kesehatan Provinsi Sumatera Barat

Limbah yang dihasilkan UPTD Laboratorium Kesehatan Kota Bukittinggi perlu pengelolaan dan penanganan dengan baik agar dapat menghindari atau meminimalisir dampak buruk terhadap lingkungan sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air. Pemerintah menetapkan regulasi mengenai baku mutu air limbah sebagai acuan kadar unsur pencemaran dalam air limbah yang akan dibuang atau dilepas ke sistem pembuangan air limbah. Air limbah yang akan dibuang atau dilepas sebelumnya harus melalui proses pengolahan melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).  Kualitas air limbah harus dilakukan pemantauan melalui pengujian laboratorium terakreditas dan/atau terintegrasi di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Selain itu, debit air limbah harus dapat terukur dan dicatat secara berkala oleh penanggung jawab kegiatan.

Apabila dari hasil pemantauan dan pengujian air limbah terdapat kadar suatu unsur di atas kadar yang ditetapkan, maka penanggung jawab tersebut wajib melakukan perbaikan terhadap pengolahan air limbah. Dengan melakukan pemantauan dan pengujian air limbah secara teratur, dapat diketahui kualitas suatu air limbah dan pencegahan yang diperlukan.

Pada hari Kamis tanggal 24 Oktober 2024 Petugas Sanitasi Lingkungan bersama Ibu Kasubbag Tata Usaha UPTD Laboratorium Kesehatan Kota Bukittinggi melakukan pengantaran Limbah Cair Bacteriologis dan Kimia serta Membicarakan MOU Kerjasama Tentang Pengujian Laboratorium Lingkungan ke UPTD Laboratorium Kesehatan Provinsi Sumatera Barat di Padang.  Selain itu petugas Sanitasi Lingkungan juga membawa sampel air Limbah dari UPTD Puskesmas Guguk Panjang, Puskesmas Nilam Sari, Puskesmas Tigo Baleh, Puskesmas, Mandiangin, Puskesmas Rasimah Ahmad, Puskesmas Plus Mandiangin dan Puskesmas Gulai Bancah untuk dilakukan pengujian pemeriksaan Air Limbah.